K.H. Abdurrahman Wahid, yang lebih dikenal sebagai Gus Dur, adalah seorang tokoh Muslim Indonesia yang dilahirkan pada tanggal 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur, dan meninggal pada tanggal 30 Desember 2009. Ia adalah putra dari K.H. Wahid Hasyim, seorang ulama terkenal dan mantan menteri agama Indonesia.
Gus Dur dikenal sebagai seorang intelektual, ulama, dan pemimpin politik yang karismatik. Ia adalah pendiri dan pemimpin Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Dalam kepemimpinannya, ia berusaha memperjuangkan toleransi, demokrasi, dan hak asasi manusia. Gus Dur sangat vokal dalam mengkritik tindakan diskriminatif terhadap minoritas agama dan etnis di Indonesia.
Sebagai seorang ulama, Gus Dur memiliki pemahaman yang inklusif tentang Islam. Ia sering mengutip ayat-ayat Al-Quran yang menekankan pentingnya perdamaian, kesetaraan, dan kerjasama antarumat beragama. Ia juga mempromosikan konsep Islam Nusantara, yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan budaya Indonesia yang pluralistik.
Gus Dur terpilih sebagai Presiden Indonesia pada tahun 1999 setelah jatuhnya rezim otoriter Soeharto. Namun, masa kepemimpinannya diwarnai dengan berbagai tantangan dan kontroversi. Ia dihadapkan pada masalah separatisme di Aceh dan Papua, konflik antaragama di Maluku, serta ketegangan politik internal di Indonesia.
Selama masa jabatannya, Gus Dur berusaha mengamankan kerukunan nasional dan menyelesaikan konflik dengan cara damai dan dialog. Namun, pendekatannya yang terbuka dan inklusif sering kali membuatnya mendapat kritik dari berbagai pihak yang lebih konservatif.
Gus Dur juga dikenal sebagai seorang intelektual yang produktif. Ia menulis banyak buku dan esai tentang agama, politik, dan budaya. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain “Islamku, Islam Anda, Islam Kita” dan “Menuju Islam yang Menginspirasi“. Tulisan-tulisannya memperluas wawasan dan pemahaman tentang Islam di Indonesia dan di seluruh dunia.
Gus Dur meninggal pada tahun 2009 setelah melawan penyakit yang lama dideritanya. Warisannya sebagai seorang pemimpin yang inklusif, pemberani, dan kritis tetap hidup di hati banyak orang. Ia merupakan sosok yang mendorong harmoni dan toleransi antarumat beragama, serta membawa perubahan penting dalam politik dan pemikiran di Indonesia.
Profil Gus Dur mencerminkan kepribadian yang menginspirasi banyak orang, baik di dalam maupun di luar Indonesia. Kiprahnya sebagai ulama, pemimpin politik, dan intelektual membawa pengaruh yang kuat dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan, toleransi, dan demokrasi.