Rembulan Hitam – Bagian Dua (Selesai)

Seharian ini Bapak terbaring di kamar tidurnya. Maag-nya kambuh. Bapak memang susah dikasih tau soal menjaga kesehatan. Ia sering pulang larut malam, menghabiskan malam-malamnya di warung kopi Pak Slamet. Warung kopi pak Slamet memang selalu dijejali pengunjung, terutama saat malam hari. Saat di mana para petani melepas penat setelah seharian bekerja di sawah. Selain letaknya …

SelengkapnyaRembulan Hitam – Bagian Dua (Selesai)

Rembulan Hitam – Bagian Satu

Sepertinya aku sudah merasa nyaman dengan Mas Ahmad. Betapapun Aku mengelak, Aku takkan sanggup menipu rasaku sendiri. Sebagian besar perempuan akan menyerahkan hatinya seutuhnya, jika sudah merasa tertaut pada hati yang tepat. Hati perempuan mampu mengalahkan ego, menundukkan logika. Begitu pula aku. Dan benar, kita punya rasa yang sama. Ia menunjukkan i’tikad baik, menjalin komunikasi …

SelengkapnyaRembulan Hitam – Bagian Satu